Banyak faktor yang memotivasi seseorang untuk bekerja dalam suatu perusahaan, salah satunya adalah lingkungan kerja yang ergonomis. Meski sebagian pihak masih menganggap remeh faktor ini, sebuah survei dari Glassdoor—perusahaan penyedia aplikasi pencarian kerja asal AS— mengungkap bahwa 57% pencari kerja menjadikan keuntungan dan fasilitas sebagai salah satu pertimbangan utama dalam mencari pekerjaan.
Lalu, bagaimana cara menghadirkan lingkungan kerja yang ergonomis?
Mengenal prinsip utama ergonomi
Tentu, sebelum memasuki pembahasan utama, kita perlu memahami apa yang dimaksud dengan istilah ergonomis—atau ergonomi, yang mendasari istilah tersebut.
Ergonomi merupakan sebuah studi yang berfokus pada interaksi manusia dengan elemen lain dalam suatu sistem. Dalam praktiknya, ergonomi memiliki beberapa fokus utama yang disebut prinsip ergonomi, yaitu:
- Postur tubuh
Posisi tubuh yang tepat saat bekerja menurunkan resiko cedera dan gangguan kesehatan lainnya. Hal ini dapat diperoleh melalui pengaturan stasiun kerja yang tepat, disesuaikan dengan kebutuhan fisik tiap pengguna untuk mengurangi resiko ketegangan otot dan stress yang mungkin timbul saat bekerja.
- Peralatan kerja
Peralatan ditujukan untuk memudahkan penggunanya dalam menyelesaikan tugas. Oleh karena itu, diperlukan pertimbangan yang tepat untuk memilih desain peralatan yang tepat agar dapat menunjang kebutuhan kerja dan kenyamanan tiap pengguna.
- Desain lingkungan kerja
Idealnya, suatu lingkungan kerja didesain berdasarkan kebutuhan serta alur kerja setiap orang. Desain lingkungan kerja yang optimal akan mempermudah penyelesaian tugas, sekaligus mengefisienkan alur kerja demi meningkatkan produktivitas setiap orang.
Tapi, mengapa ergonomi begitu penting?
Ergonomi merupakan hal yang penting untuk diperhatikan karena berkaitan dengan berbagai aspek, seperti kesehatan dan keselamatan, efisiensi, juga produktivitas setiap orang di suatu sistem.
Kurangnya penerapan ergonomi dalam suatu sistem dapat menimbulkan berbagai resiko, di antaranya:
- Cedera dan penyakit yang timbul akibat bekerja
- Kelelahan dari segi fisik maupun mental
- Tingginya biaya tambahan terkait cedera dan gangguan kesehatan
- Rendahnya produktivitas akibat kurangnya efisiensi dalam desain lingkungan kerja
Tidak hanya itu, kurangnya penerapan ergonomi juga dapat memberikan dampak buruk terhadap reputasi perusahaan.
Cara membangun stasiun kerja yang ergonomis
Dalam membangun stasiun kerja yang ergonomis, Anda tentu harus mempertimbangkan hal-hal seperti: faktor kenyamanan fisik dan psikis, peralatan kerja yang kompatibel, serta desain sistem yang mendukung alur kerja tiap orang.
Berikut adalah cara membangun stasiun kerja yang ergonomis:
- Desain area kerja senyaman dan seaman mungkin. Gunakan kursi dan meja ergonomis yang kokoh dan dapat menyesuaikan tinggi badan tiap pengguna untuk postur kerja yang lebih baik.
- Pastikan tingkat pencahayaan, kebisingan, suhu, dan sirkulasi udara sesuai. Faktor-faktor ini bersifat penting untuk menunjang kenyamanan dan konsentrasi saat beraktivitas.
- Sediakan perangkat tambahan untuk mengefisienkan alur kerja karyawan. Seperti contohnya, multi-monitor mount untuk desainer dan programmer yang perlu menggunakan beberapa layar komputer sekaligus. Contoh lainnya adalah dengan aplikasi monitor arm pada stasiun kerja resepsionis yang kerap berinteraksi dengan pengunjung.
- Berikan cukup ruang bagi setiap orang untuk bergerak dan melakukan peregangan.
Dengan menerapkan hal-hal di atas, Anda tidak hanya menghadirkan area kerja yang nyaman dan aman, namun juga efisien untuk menunjang aktivitas di kantor Anda.
Tertarik mempelajari lebih lanjut mengenai konsep, desain, juga tips-tips ergonomis lainnya? Kunjungi website ergonomic kami dan temukan inovasi-inovasi ergonomis terbaik untuk memaksimalkan manfaat ergonomis di lingkungan kerja Anda.