Dengan tujuan untuk meningkatkan customer experience, bank juga ikut beradaptasi dengan perubahan budaya para Nasabahnya yang semakin familiar dengan kemajuan teknologi.
Menurut data dari Statista, walaupun penetrasi penggunaan smartphone di Indonesia masih berada di angka 27%, angka ini diperkirakan terus merayap naik seiring dengan akses internet yang lebih luas.
Di tambah lagi, di tahun 2020 ini dunia menghadapi tantangan pandemik COVID-19 yang membuat masyarakat harus mengurangi aktivitas fisik yang artinya, komunikasi alternatif yang memanfaatkan teknologi semakin dibutuhkan.
Tantangan Perbankan Saat Ini
Perilaku dan gaya hidup masyarakat yang berangsur-angsur berubah itu telah mendorong berbagai bisnis untuk melakukan perubahan juga, salah satunya industri perbankan lewat transformasi cabang digital.
Transformasi cabang bank digital merupakan topik yang tidak habis-habisnya dibahas beberapa tahun belakangan ini.
Kemajuan teknologi yang begitu pesat telah membukakan berbagai kemungkinan-kemungkinan layanan perbankan yang baru, seperti pemindahan berbagai layanan ke area self-service maupun berbagai otomasi layanan lewat bantuan mesin-mesin yang canggih.
Namun begitu, bank juga masih menghadapai tantangan keadaan yang bisa dibilang unik.
Di satu sisi Nasabah milenial dan generasi Z mulai terbiasa dan bergantung pada teknologi, tetapi di sisi lainnya bank juga masih melayani Nasabah senior yang walaupun sudah menggunakan smartphone masih memiliki pola pikir yang belum berubah.
Salah satunya terkait layanan kompleks atau bernilai tinggi yang dirasakan lebih aman atau nyaman untuk dilayani dengan bertatap muka dengan atau dibantu oleh staf.
Selain masalah preferensi Nasabah, tidak dapat dipungkiri beberapa layanan juga membutuhkan verifikasi staf, sehingga tidak dapat dilakukan fully digital, salah satunya layanan deposit uang tunai dalam jumlah besar.
Penyetoran Uang Tunai di Bank
Bukannya sekarang sudah ada ATM setor uang tunai?
Sumber: www.mediakonsumen.com
Mungkin Anda melontarkan pertanyaan di atas dan memang benar, ATM setor tunai sudah lama ada di gerai-gerai ATM sekeliling kita.
Namun yang mungkin belum Anda sadari adalah ATM setor tunai yang sering Anda lihat atau gunakan itu punya banyak keterbatasan, seperti limitasi jumlah setoran, pecahan mata uang, serta tingkat kelayakan uang yang dapat disetorkan.
Nah, dengan keterbatasan tersebut, apakah ATM setor tunai dapat menggantikan peran Teller dalam layanan deposit uang tunai?
Jawabannya tentu saja tidak.
ATM setor tunai dapat digunakan untuk setoran kecil dengan kondisi uang yang bagus, misalnya saat anak Anda mau menyetor uang lebaran atau angpao yang biasanya menggunakan uang baru dengan kondisi yang masih bagus.
Tapi, bagaimana kalau Anda adalah seorang pengusaha yang memiliki toko bangunan yang setiap harinya menerima pembayaran uang tunai dalam berbagai denominasi dan kondisi;
ada uang yang masih baru, ada yang sudah lusuh, kotor, dan tercuci, ada denominasi Rp 100.000 namun tercampur dengan Rp 5000 dan Rp 2000?
Nah, biasanya para pengusaha ini menyetorkan hasil penjualan mereka lewat Teller, bukan lewat ATM setor tunai. Itulah mengapa peran Teller masih amat dibutuhkan bahkan saat bank-bank sudah beralih ke pemanfaatan teknologi digital.
Sumber: www.semarang.bisnis.com
Teknologi belum dapat sepenuhnya menggantikan peran manusia, khususnya terkait verifikasi dan fleksibilitas.
Namun, peran dan performa Teller pun memiliki ruang untuk semakin ditingkatkan demi menciptakan customer experience yang lebih baik.
Keunggulan Teller Cash Recycler dan Perbedaan Fungsinya dengan ATM Setor Tunai
Untuk menjawab tantangan tersebut, para pakar teknologi pemrosesan uang tunai mengembangkan sebuah teknologi cash recycling yang dibalut di dalam mesin teller cash recycler.
Apa itu teller cash recycler?
Teller cash recycler merupakan mesin setor tarik tunai yang didesain khusus untuk membantu Teller.
Walaupun memiliki fungsi besar yang kelihatannya sama dengan ATM setor tarik, teller cash recycler ternyata punya tujuan dan kapabilitas yang jauh berbeda loh.
Teller cash recycler dikembangkan khusus untuk diletakan di konter Teller, bukan area self-service, untuk membantu Teller mengotomasi transaksi setoran dan tarikan tunai dari Nasabah.
Singkatnya teller cash recycler mengotomasi proses hitung, autentikasi, sortir, penyimpanan, hingga balancing secara digital sehingga Teller tidak perlu memproses uang secara manual.
Apa Bedanya Teller Cash Recycler dengan ATM Setor Tunai?
Untuk mengerti mengapa teller cash recycler dikembangkan padahal sudah ada teknologi ATM setor tunai, mari kita membahas beberapa kelebihan-kelebihan teller cash recycler berikut ini:
1. Menerima Semua Jenis Uang Kertas
Seperti yang kita bahas di atas, setoran uang tunai bukan melulu tentang uang baru dan pecahan besar, terkadang setoran bisa terdiri dari uang lusuh dan denominasi kecil.
Apapun pecahan dan kondisi uang Anda, teller cash recycler dapat menerima dan memproses uang Anda dengan akurat dan tanpa masalah.
Sumber: www.carapandang.com
2. Proses Transaksi Cepat
Pernahkah Anda menggunakan ATM setor tarik? ATM setor tarik memiliki hopper (tempat meletakan uang) yang tertutup karena mesin ini ditujukan untuk pengunaan self-service.
Apabila Anda menyetorkan uang dalam jumlah besar, ATM setor tarik akan memproses uang Anda dalam beberapa proses.
Sedangkan, teller cash recycler yang memiliki hopper yang terbuka, Anda dapat meletakan seluruh uang Anda di atas hopper dan mesin akan memproses uang secara berkesinambungan sehingga mempersingkat waktu pemrosesan.
Sumber: Glory Case Study, Isbank.
3. Verifikasi yang Aman
Masih ingat kan bahwa beberapa transaksi masih membutuhkan verifikasi? misalnya transaksi penarikan dalam jumlah besar.
Biasanya penarikan uang lewat ATM dibatasi jumlahnya, misalnya kartu tipe basic hanya bisa menarik maksimal Rp 10.000.000, kartu tipe premium maksimal Rp25.000.000, dst.
Walaupun nominal dapat berbeda-beda tergantung kebijakan, namun setiap bank pastinya mengaplikasikan batasan tersebut untuk alasan keamanan supaya apabila terjadi tindakan kejahatan (fraud), maka kerugian yang harus ditanggung dapat diminimalisir.
Lalu, bagaimana kalau kita mau menarik uang lebih dari nominal limit kartu?
Nah, itulah gunanya peran dan layanan Teller.
Dengan dibantu oleh teller cash recycler, Teller dapat melayani transaksi tarikan (sekaligus setoran) dalam jumlah besar dan denominasi apa saja dengan pengalaman bertransaksi yang cepat dan nyaman.
Ditambah lagi, teller cash recycler juga dilengkapi sensor autentikasi untuk deteksi uang palsu yang lengkap untuk memastikan akurasi dan keamanan transaksi.
4. Transaksi yang Nyaman
Di tengah pandemik COVID-19, layanan harus tetap berjalan optimal sementara ancaman penularan ada di mana-mana.
Teller Anda sebagai lini depan layanan, bertemu banyak Nasabah setiap harinya, berisiko tinggi tertular COVID-19 dari interaksi dengan Nasabah serta uang lusuh.
Teller cash recycler dapat diimplementasikan secara self-service (walaupun masih berada di area konter Teller) untuk memungkinkan Nasabah melakukan transaksi secara mandiri, sehingga Teller hanya bertugas memantau atau memverifikasi saja.
Dengan demikan, Teller tidak perlu memegang uang dan memungkinkan physical distancing antara Teller dan Nasabah saat melakukan transaksi.
Kesimpulannya?
Kelebihan dan manfaat teller cash recycler yang luas telah menjadikan mesin ini sebagai elemen penting dalam transformasi cabang bank digital.
Kita tahu bahwa Teller masih dibutuhkan, setidaknya hingga beberapa tahun ke depan sebelum teknologi menyediakan sistem verifikasi yang lebih mumpuni, atau solusi setoran dan tarikan yang lebih fleksibel.
Oleh karena itu, cabang digital yang ideal saat ini bukanlah mengeliminasi layanan konvensional, tetapi memperbarui layanan konvensional tersebut melalui integrasi dengan teknologi.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional bisnis di cabang sekaligus menciptakan customer experience yang lebih baik.
Dan, teller cash recycler dapat membantu Anda mewujudkan itu!
Baca lebih lanjut di sini mengenai bagaimana teller cash recycler dapat mendukung transformasi cabang digital.