Blended Learning, Solusi Pembelajaran di Tengah Pandemi COVID-19

Digital Content Writer

|

Desember 28, 2021

Blended Learning, Solusi Pembelajaran di Tengah Pandemi COVID-19
Gambar dari Freepik (penerapan di tengah pandemi)

Dalam beberapa tahun terakhir, dunia pendidikan mengalami banyak perubahan yang cukup signifikan. Tidak hanya oleh pandemi, perubahan tersebut pun turut disebabkan oleh pesatnya kemajuan teknologi.

Dengan hadirnya teknologi, pelajar maupun guru dapat mengakses berbagai sumber belajar dengan lebih cepat dan mudah baik secara daring (online) maupun luring (offline).

Akhir-akhir ini, muncul sebuah metode pembelajaran yang semakin populer, yakni . adalah metode pembelajaran yang mengombinasikan strategi tatap muka di kelas dengan atau daring.

Di tengah ketidakpastian akibat pandemi ini, blended learning dinilai bisa menjadi solusi agar kegiatan belajar mengajar (KBM) dapat terus berjalan secara efektif.

Aturan Pemerintah

Seperti yang kita tahu, Pemerintah mulai memberlakukan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas secara bertahap.

Melansir dari laman covid19.co.id, pemberlakuan PTM sendiri bertujuan untuk mencegah dampak buruk dari pembelajaran jarak jauh yang berkepanjangan.

Dampaknya tidak hanya meliputi kualitas pendidikan, melainkan juga terkait tumbuh kembang dan hak anak. Berikut ini adalah sederet dampaknya:

  • Meningkatnya angka putus sekolah
  • Menurunnya capaian akademik siswa
  • Terganggunya kesehatan mental dan psikis anak-anak
  • Meningkatnya kasus KDRT terhadap anak di rumah
  • Risiko pernikahan dini
  • Eksploitasi anak terutama perempuan
  • Kehamilan remaja

Kendati demikian, masih banyak orang tua/wali yang masih khawatir untuk mengikutsertakan anak-anaknya dalam PTM terbatas. Tidak lain dan tidak bukan adalah karena takut anak-anaknya tertular COVID-19 saat mengikuti PTM di sekolah.

Mengingat hal tersebut, Pemerintah pun mewajibkan satuan pendidikan untuk menyediakan 2 jenis layanan pendidikan, yaitu pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Aturan ini sejalan dengan konsep blended learning yang menggabungkan dua metode pembelajaran, yakni konvensional atau face-to-face dan digital atau e-learning.

Keuntungan Menerapkan Blended Learning

Keuntungan Menerapkan Blended Learning
Gambar dari Freepik

Setiap metode pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tidak terkecuali bagi kedua metode di atas.

Uniknya, hal tersebutlah yang menjadi pemicu lahirnya metode blended learning ini.

Seperti contoh, pembelajaran tatap muka memang dibatasi oleh ruang dan waktu. Untuk mendapatkan edukasi dari guru, siswa harus pergi ke sekolah. Namun di balik itu, siswa bisa langsung mendapatkan feedback dari guru atas pencapaian yang mereka lakukan.

Begitu pun sebaliknya, pembelajaran daring dengan internet memang tidak mengenal batasan ruang dan waktu. Pasalnya sumber belajar sudah banyak tersedia di internet. Sehingga, siswa tidak perlu ke sekolah untuk mendapatkan edukasi.

Namun karena tidak adanya pendampingan dari guru, siswa tidak langsung mendapatkan feedback dan rentan mengalami salah pengertian maupun pemahaman.

Maka dengan memadukan kedua metode tersebut, blended learning bisa menjadi opsi pembelajaran yang tepat di tengah pandemi ini. Melansir dari laman Binus University, berikut adalah kelebihan blended learning:

  1. Fleksibel

Dengan menggunakan metode blended learning, siswa tidak harus setiap hari datang ke sekolah. Sumber belajar bisa mereka dapatkan melalui internet, kapan pun dan di mana pun.

Lalu, satu atau dua hari dalam seminggu guru/dosen bisa mengadakan pertemuan di ruang kelas. Tentunya untuk memberikan feedback atas apa yang sudah siswa pelajari.

  1. Hemat biaya dan waktu

Menggunakan metode blended learning lebih menghemat biaya dan waktu. Alasannya, siswa tidak perlu membeli buku fisik karena banyak materi yang bertebaran di internet. Dengan begitu, siswa hanya tinggal mengunduhnya saja.

Selain itu, siswa juga bisa tidak perlu repot untuk datang ke sekolah maupun kampus. Siswa dapat dengan santai belajar baik dari rumah atau bahkan di coffeeshop.

  1. Materi yang interaktif

Penyajian materi pelajaran lewat internet dibuat menjadi media-media interaktif agar lebih mendetil dan menarik perhatian siswa.

Media belajar tersebut bisa siswa gunakan sesuai dengan cara belajarnya masing-masing. Misalnya melalui video interaktif, video penjelasan dari dosen, podcast dan materi tertulis dalam format e-book.

Semua ini ditambah lagi dengan berbagai live session, online chat dengan guru atau dosen dan berbagai dukungan teknologi lainnya.

  1. Efektif dan efisien

Setiap siswa atau mahasiswa memiliki cara belajar yang berbeda satu sama lain. Ada peserta yang nyaman belajar di pagi hari, sore hari atau bahkan belajar pada malam hari sambil bersantai dan mendengarkan musik.

Ada juga siswa yang lebih nyaman belajar di kamar sendiri, di warung kopi atau di ruang kelas.

Untuk itu, dengan menggunakan metode blended learning ini, siswa dapat mengatur sendiri waktu dan tempat belajarnya.

Itulah informasi seputar blended learning yang perlu Anda ketahui. Semoga bisa menjadi inspirasi dalam memberikan pembelajaran yang efektif selama pandemi.

Baca juga: Cegah “Learning Loss” untuk Selamatkan Anak Bangsa

Bagi Anda yang ingin menciptakan suasana kelas yang aktif, kolaboratif, dan menyenangkan, tak perlu khawatir.

PT Murni sebagai penyedia solusi untuk berbagai sektor , menyediakan perangkat yang dapat memudahkan Anda untuk mengajar di kelas maupun daring. Ya, Ergotron TeachWell – meja mengajar dengan ketinggian yang dapat diatur sehingga memungkinkan guru untuk mengajar dalam posisi duduk atau berdiri.

Selain itu, untuk mendukung proses belajar mengajar yang lebih kolaboratif, meja ini juga dapat berpindah tempat dengan mulus – berkat 4 roda yang dapat berputar sempurna baik di atas lantai keras mau pun berkarpet.

Ergotron TeachWell adalah produk keluaran , perusahaan dari Amerika Serikat yang telah berpengalaman selama lebih dari 40 tahun dalam mengembangkan produk yang mengutamakan kesehatan dan kenyamanan manusia (human-centered design).

Sebagai informasi, PT Murni telah terpilih sebagai distributor resmi Ergotron yang pertama di Indonesia. Untuk mengetahui solusi lainnya untuk sekolah, silakan kunjungi website dan e-commerce resmi kami di link berikut.

Anda juga bisa berkonsultasi langsung dengan tim kami melalui nomor Hotline 1500 913 atau email info@murni.co.id.

 

Ilustrasi Customer Experience (CX). Sumber: Freepik